...Welcome to My Website....

High School Love Chapter 1

Diposting oleh Yoshua Efendi Senin, 29 Maret 2010

Saat jam istirahat di Konoha High school, tepatnya di kantin….

"Sakura! Sakura! Beneran lo dulu temenan ama Sasuke?!" Tanya Karin sambil menggoyang goyangkan bahu Sakura yang sedang memakan bakso.

"Iya. Emangnya kenapa?" Jawab Sakura seraya melepaskan tangan Karin dari bahunya.

"Ayo lu ngomong ama dia tentang gue!! Biar dia suka ama gue! Ngomong tentang kebaikan kebaikan gue… kecantikan gue… Dari dulu gue pengen ngobrol ama Sasuke! Banyak banget cewek yang mau pdkt ama dia! Bagus deh, sekarang ikan yang gue incar sudah mendekati umpan!" Ujar Karin dengan bahasa iblisnya.

"Umh? Waktu kecil emang kita bedua temenan… tapi sejak masuk SD, kami udah ga temenan lagi… hehehehe…." Ujar Sakura innocent

"UAAPPHAAA??!!! Ayo temenan lagi ama dia!! Lu satu satunya harapan gue, Sakura!! Lu kartu andalan gue!" Teriak Karin sambil muncrat muncrat kuah bakso.

"Uh..."

Waktu kecil memang Sakura berteman akrab dengan Sasuke, tetapi sejak masuk SD, mereka berdua terpisah karena tenggelam dalam hobi masing masing. Itu cara alami yang memisahkan mereka. Sejak itu, dia tidak lagi berhubungan dengan Sasuke. Ia tidak berbincang bincang lagi dengan Sasuke. Sakura sebenarnya tertarik dengan kepopuleran Sasuke. Sasuke memang tampan, pintar dan menjadi idola seluruh murid perempuan di sekolahnya. Terkadang Sakura takut padanya, jika mereka berdua bertemu selalu saja tidak bicara, tidak seperti Sasuke-kun yang dulu yang biasa ia kenal. Memang Sakura berasal dari desa Konoha, Sasuke juga. Mereka bisa sampai ke Konoha City karena semua murid angkatan SMP mereka di sana di berikan beasiswa untuk sekolah di Konoha High School. Karena Sasuke dan Sakura sekelas, mereka bersama sama di transfer ke Konoha City.

"Sakura, kita balik ke kelas yuk, sebentar lagi kita masuk." Ajak Hinata.

"Eh? Udah mau masuk? Bakso gue belum habis nih..." Ujar Sakura sambil mencomot baksonya.

"Ya udah, cepet abisin dulu, kita tungguin. Tapi jangan lama lama, ntar kita di setrap lagi..." Ujar Temari

"Iya iya..." Sakura pun melanjutkan melahap baksonya. Beberapa saat kemudian,


Bel masuk pun berbunyi.

"Buruan jidat bandara! Ntar kita telat!" Teriak Ino

"Iya iya! Dasar Ino-pig!". Lalu mereka berlima kembali ke kelas masing masing.

0x0x0x0x0x0x0x0

Saat pulang sekolah...

"Ino! Lu ga pulang bareng kita?" Tanya Tenten

"Hari ini ga bisa, gue ada kerja sambilan. Lain kali aja ya!" Ujar Ino

"Oh ok! TTDJ ya!" Ujar Sakura

"Sip!"

Ino pun berjalan ke arah yang berlawanan dari arah teman temannya. Ia berangkat ke tempat kerja sambilannya. Bidang sekretarisasi*. Di sini, Ino di pekerjakan untuk menjadi sekretaris atau asisten seseorang selama seminggu. Biasanya menjadi model untuk pemotretan atau lukisan. Tetapi terkadang ada juga yang hanya membantu bantu saja. Dan di bayar tentunya, dan bayarannya lumayan. Cukup untuk beli bahan makanan selama seminggu. Ino dan teman temannya tinggal di asrama. Ino, Sakura dan Tenten adalah murid pindahan dari desa Konoha ke Konoha City. Sedangkan Temari berasal dari Suna, sebuah desa besar yang selalu panas terik, dan Hinata memang berasal dari Konoha City sendiri. Selama di sana, biasanya mereka di masakkan oleh ibu asrama mereka, Kurenai, yang juga salah seorang guru di Konoha High School, dan terkadang mereka juga masak bersama sama. Karena dana BOS hanya sampai SMP saja, jadi sekali sebulan mereka di kirimi uang oleh orang tua mereka masing masing untuk biaya peralatan sekolah.

"Ok, Ino. Minggu ini kamu akan bekerja sebagai asisten seorang pelukis muda. Ini alamatnya" Ujar bos Ino seraya memberikan secarik kertas padanya.

"Oh, Terima kasih. Kalau begitu, saya pergi dulu." Pamit Ino

Kemudian Ino pergi ke ruang pekerja dan mengganti bajunya dengan baju kaos berwarna ungu muda dan celana tiga perempat berwarna putih. Setelah itu ia membeli beberapa snack untuk di emil di perjalanan dan pergi naik taxi. Setelah sampai di alamat yang di tuju, ia segera membayar taxi dan membunyikan bel rumah bak white house, bercat putih dan mempunyai pilar pilar yang tinggi.

Ino membunyikan belnya.

TEEEETTT!!!

Tidak ada respon.

TEEEEEEETTTT!!!

!!!

Sudah dua menit masih tidak ada respon.

"Assalamualaikum! Permisi!! Spadaaaa!!! Anybody Hoommeeeeee??? Halooooo?? Sepadaaa????!!!" Teriak Ino cerewet sambil membunyikan bel rumah tersebut.

"Iya iya, waalaikum salam... umh, anda siapa ya?" Tanya seorang pria berkulit putih seraya tersenyum, entah senyum palsu atau asli, hanya dia dan yang di atas yang tahu, yang muncul dari dalam.

"Oh, perkenalkan. Saia Yamanaka Ino. Saya di sini untuk memenuhi permintaan pemilik rumah ini untuk menjadi sekretarisnya selama seminggu. Anda orang yang punya rumah?" Tanyanya sopan.

"Ya. Saya Sai. Silahkan masuk" Ujarnya sambil tersenyum lagi.

"Terima kasih"

Lalu Ino di bawa oleh pemuda bernama Sai itu ke sebuah ruangan yang penuh dengan lukisan lukisan. Sai ternyata telah menyediakan semua perlengkapan dan hidangan untuk asistennya. Seperti minuman dan makanan, juga perlengkapan untuk jadi modelling.

"Silahkan duduk" Ujar Sai

"Oh terima kasih"

Kemudian selama dua jam, Ino membantu Sai menyelesaikan lukisannya sebanyak dua buah. Keduanya adalah potret Ino. Yang pertama adalah close up Ino dan yang kedua adalah potret Ino sedang makan malam (Jangan protes). Mereka sudah mulai akrab, walaupun Sai masih agak dingin. Mereka juga sudah memakai gue-elo.

"Ah, akhirnya selesai juga..." Ujar Ino lega.

"................" Sai hanya diam dan tersenyum.

"Senyum ini lagi? Apa senyum ini palsu? Dia ga keliatan ikhlas... Apa mungkin dia cuma berpura pura supaya keliatan baik, gitu? Makanya dia senyum terus? Tapi nada suaranya bukan nada suara orang yang seneng... Lebih kedengeran sedih dan sepertinya kesepian.." Batin Ino

"Umh, Sai, boleh ga, gue nanya sesuatu?"

"Ya. Apa?" Tanyanya sambil tersenyum

"Maap kalo gue agak lancang, gue perhatiin elo dari tadi senyum melulu... senyum lo itu beneran atau cuma pura pura sih?"

Raut wajahnya berubah menjadi serius. "Oh itu... gue ikhlas kog. Emangnya kenapa sih? Kog nanya kayak gitu?"

"Ga papa... cuma nanya doang kog, penasaran aja, hehehehehehe..." ujar Ino agak salah tingkah

"Oh, begitu..." Ujarnya sambil tersenyum lagi

"Ya udah kalau begitu. Umh, udah mau sore nih, gue pulang dulu ya!" Ujar Ino pamit

"Baiklah. Gue anter lo ke luar"

Lalu Ino pun kembali ke asrama sekolah dengan taxi.

0x0x0x0x0x0x0x0

Di sekolah, sedang marak maraknya situs tentang dating online. Nama situsnya .com (KDO) Seluruh sekolah membicarakannya, tetapi Temari, Sakura, Hinata, dan Ino tidak tertarik, hanya Tenten yang tertarik dengan situs itu. Di dalam asrama di sediakan satu komputer di setiap kamar. Di dalam setiap kamar ada dua orang. Tenten sekamar dengan Temari, Sakura sekamar dengan Ino dan Hinata sekamar dengan Karin, murid pindahan dari suatu desa yang sangat amat terpencil yang populasinya hanya 20 orang. Setiap hari Tenten mengunjungi situs itu pada malam hari setelah belajar. Suatu malam ia berkenalan dengan seorang pria bernama Hyuuga Neji. Setelah beberapa kali chattingan, akhirnya Tenten mengetahui kenapa Neji itu ikut mendafatar di situs ini. Dia bilang bahwa dia di paksa oleh adiknya, Hanabi dan pamannya juga. Mereka bilang Neji itu tidak normal kalau belum punya pacar, jadi setelah mendengar tentang situs kencan virtual Konoha, mereka segera memaksa Neji untuk ikut mendaftar dan setiap malam pasti akan di awasi oleh pamannya.

Sebenarnya situs ini sama dengan tempat chattingan yang biasa. Daftar, login, dan voila! Kita bisa chattingan dengan member di sana. Semua nickname mereka sama dengan yang biasa kita ketahui, unik unik. Seperti halnya Tenten, Cute_Mickey_Girl. Cute berasal dari bahasa inggris, imut. Sebagai anak muda kan tidak apa apa narsis, begitu kata Tenten. Mickey berasal dari cepol Tenten yang seperti telinga Mickey Mouse. Dan Girl dari jenis kelamin Tenten sendiri.

Neji telah memberi tahu Tenten data data tentang dirinya. Neji bersekolah di Hyuuga Academy, kampus yang di dirikan oleh keluarga Hyuuga sendiri. Keluarga Hyuuga adalah keluarga yang terpandang. Kebanyakan yang bersekolah di sana adalah keluarga Hyuuga, beberapa lainnya dari keluarga terpandang juga, dan jenius, tentunya. Neji berumur 19 tahun, setahun lebih tua dari Tenten. Tinggal di Hyuuga's Mansion nomor 1. Ia bersaudara dengan Hinata, dan ia kini tinggal dengan ayah Hinata, Paman Hiashi. Sekarang Tenten sedang online di KDO.

Byakugan_Boy: Halo~ Ada orang di sana??

Cute_Mickey_Girl: Halo! Akhirnya lu online juga! Udah gue tunggu tunggu tauk! XD

Byakugan_Boy: Masa? Lo kangen ya, ama gue? Hahahahahaha... ;)

Cute_Mickey_Girl.: Ada ada aja lo... ya, sebenernya kangen dikit, kangen ama kebelaguan lo... xixixixixi... ohya, jarang jarang ya, lo ketawa, ada apa neh? Kog tiba tiba ketawa?

Byakugan_Boy: Ga ada. Emang salah ya, kalau gue ketawa?

Cute_Mickey_Girl: Ga sih.... tumben aja gitu. Ohya, lu lagi ngapain sekarang?

Byakugan_Boy: Gue lagi ngetik sambil nonton televisi. Lu sendiri?

Cute_Mickey_Girl: Hehehe... sama dunk! Gue lagi nonton ama Temari, temen sekamar gue.

Byakugan_Boy: Oh... Udah makan belom?

Cute_Mickey_Girl: Udah kog, tadi makan nasi goreng, hehehehe....

Byakugan_Boy: Ohya, gue jadi penasaran ama muka asli lo. Keliatannya lu kebanyakan ketawa deh. Hehe. Peace!

Cute_Mickey_Girl: Masa siiihhh? Hahahahaa... kalau begitu ketemuan aja yuk!

Byakugan_Boy: Beneran nih?

Cute_Mickey_Girl: H-m. Kenapa? Lu ga mau?

"Tenten! Gue udah capek nih, ntar lu matiin tu tipi ama komputernya ya! Gue mau baca komik dulu!" Ujar Temari

"Sip Bos!" Jawab Tenten. Lalu ia melanjutkan chatnya.

Byakugan_Boy: Gue mau kok! Ya udah, gimana kalau makan siang di cafe D-Lite hari minggu, jam tiga?

Cute_Mickey_Girl: Ok! Gue besok pakai baju pink n jangan lupa, besok gue orang yang rambutnya cokelat cepolnya dua!

Byakugan_Boy: Iya iya, kayak Mickey Mouse itu kan??

Cute_Mickey_Girl: Iya iya! Eh!! Bukan! Bukan!

Byakugan_Boy: Heheheh... becanda... ya udah, gue mau tidur dulu, besok, lo cari aja cowok rambut cokelat n besok pake baju putih n celana item. Sampai ketemu besok ya? Bye bye!! See ya 2 morrow!

Cute_Mickey_Girl: See ya!

Tenten pun menutup chatnya. Kemudian berbaring di tempat tidur setelah mematikan komputer dan TV. Semalaman ia memikirkan apa yang akan terjadi keesokan harinya sebelum ia tertidur.

ZZzZzzzz..... Selamat tidur

0x0x0x0x0x0x0x0x0

Keesokan paginya, di sekolah mereka di beri tugas bahasa Indonesia, untuk membuat laporan tentang tugas mereka yang di berikan oleh guru bahasa Indonesia, Sarutobi Asuma. Mereka di suruh mengerjakan tugas berkelompok, setiap kelompok ada dua orang, dan pasangannya di acak, laki laki dengan perempuan. Setelah pengundian, akhirnya di putuskan. Temari dengan Shikamaru, Sakura dengan Lee, Hinata dengan Naruto, Ino dengan Chouji, dan Tenten dengan Kiba. Shikamaru dan Temari bertugas di bagian administrasi perpustakaan, Sakura dan Lee bekerja di UKS sekolah, Hinata dan Naruto bertugas di kantin sekolah, Ino dan Chouji bertugas di membantu bantu di Garden Club, dan Tenten dengan Kiba bertugas tenaga tambahan di tata usaha sekolah. Selama ini, Shikamaru dan Temari tidak pernah akur, mereka selalu bertengkar, jadi kelihatannya tugas kelompok kali ini tidak akan berjalan dengan baik.

Di perpustakaan yang terkenal dengan pengurusnya yang pelupa, pukul 12.02 siang...

"Pak, kami berdua dapat tugas untuk membantu di sini..." Jelas Temari seraya menyodorkan surat peruntukkan mereka.

"Baiklah kalau begitu, kalian berdua bisa membantu saya menginput data dan membereskan buku buku, juga bagian administrasinya." Jelas Bapak itu.

"Baiklah pak. Kami akan segera mengerjakannya. Ya kan Shikamaru?" Ujar Temari.

"........." Shikamaru tidak mendengarnya, dia tenggelam dalam lamunannya.

"Ya kan, Shikamaru?!" Tegur Temari sambil menginjak kaki Shikamaru

"Aw! Eh, i-iya!" Ujar Shikamaru. "Sakit tauk!" bisik Shikamaru pada Temari

"EGP" Balas Temari sambil berbisik.

Setelah selesai menginput data, menata buku dan mengurus administrasi perpustakaan, mereka istirahat sejenak di ujung perpustakaan, yang jauh dari ketiga pintu masuk.

(Bisik mode: on)

"Hah, merepotkan" Keluh Shikamaru

"Elo emang repot semuanya Shikamaru.." Komen Temari

"Dasar cewe ngerepotin, ga usah komen segala lagi, kan bukan urusan elo" Ujar Shikamaru gusar

"Ya sekarang jadi urusan gue lah! Gue kan ada di samping elo! Gue denger apa yang elo bilang!!"

"Dasar perempuan cerewet" Ujar Shikamaru sambil menjulurkan lidahnya

"Huuh, Shikamaru!!!" Teriak Temari sambil memukul mukul bahu Shikamaru

"Aduh! Sakit tauk!"

"Yang mulai kan elo!"

"Bukan gue kog! Kan elo yang komen duluan, elo yang mulai!"

(Bisik mode: off)

"Elo!"

"Elo!!"

"ELO!!!"

"ELO!!!"

"SSSTTTTT!!!!!" Tegur pengurus perpustakaan (PP)

"Ma-maap pak!" Ujar keduanya.

"Gara gara elo nih!" Komen Temari

"Huh, ngerepotin aja lo"

"Ssstttt!!" Tegur PP sekali lagi.

"Maap pak!" Ujar keduanya lagi.

"Hah. Ngerepotin aja" Keluh Shikamaru (Bisik mode: on)

Mereka berdua pun terdiam selama beberapa menit. Setelah itu keduanya pun mencari bacaan sembari menunggu hingga pukul 14.00, saat perpustakaan tutup. Saat sedang sibuk membaca...

BRAK!!!!

CEKLEK!!!!

BRAK!!!!

CEKLEK!!!!

BRAK!!!!

CEKLEK!!!!

"Eh, suara apaan tuh?" Tanya Shikamaru

"Lu budeg ya? Itu kan suara pintu di kunci!" Jawab Temari cuek

"Masa? Kalau begitu, kita...."

"Apaan?" Tanya Temari

"Lu oon ya?! Kalau pintu kekunci berarti kita..."

"Tekurung dong!" Ujar Temari antusias, masih ga respon otaknya.

"Loh, kog jawabnya kayak gitu? Kita terkurung berdua di perpustakaan ini!! BERDUA!!" Teriak Shikamaru

"......."

"......."

"APA???!!!!!" Teriak Temari dengan keantusiasannya hingga menjatuhkan buku yang sedang ia baca.

Shikamaru sweatdropped

"Kog bisa? Tadi kan bapak itu tau kalo kita kerja di sini?!" Keluh Temari

"Lo kan tau kalo bapak ntu pelupa! Mungkin dia lupa kita masih di sini!" Ujar Shikamaru

"Duh! Coba lu liat ke luar gih! Siapa tau ada pintu yang belum di kunci! Gue liat jendelanya!" Perintah Temari

Kemudian Shikamaru memeriksa pintu depan, ternyata semuanya terkunci, yaiyalah, wong author ngetik 'brak ceklek'nya tiga kali... Sementara Temari juga sudah memeriksa semua jendela, semua jendela di beri pagar besi, walaupun jendela tak di kunci pun, tetap saja mereka takkan bisa keluar.

"Gimana, Shikamaru? Masih ada ga?" Tanya Temari

"Ga ada, udah kekunci semua. Jendelanya gimana?" Ujar Shikamaru

"Bisa kog, di buka, tapi ada jeruji besinya, tetep aja ga bisa keluar" Jelasnya

"......" Mereka pun terdiam. Sekarang mereka terkunci di dalam perpustakaan seperti orang bodoh. BERDUA. Berdua dengan orang yang kita benci dan sangat tidak suka, menyebalkan dan merepotkan. Sepertinya, inilah akhir hidup mereka. Terlunta lunta di perpustakaan.

BERDUA.

Ditekankan sekali lagi

BERDUA.

0x0x0x0x0x0x0x0

Sama halnya dengan Temari dan yang lainnya, Hinata juga mendapatkan tugas berkelompok dengan Naruto. Mereka mendapatkan tugas menjadi tenaga tambahan di kantin. Hinata jadi pusing, karena Naruto adalah pria yang di sukainya sejak pertama bertemu dengannya. Hinata tau bahwa Naruto menyukai Sakura, tetapi hal itu tidak membuatnya cemburu atau putus asa, karena Sakura tidak menyukai Naruto. Jadi, bagaimana pun juga Hinata pasti akan selalu salah tingkah jika bertemu dengan Naruto. Dan sekang ia akan bekerja sama dengan Naruto, berdua. Entah apa yang akan terjadi nantinya, Hinata hanya mampu berdoa supaya ia tidak pingsan di depan Naruto. Sekarang sudah satu setengah jam setelah bel pulang berbunyi, mereka membantu membersihkan kantin dan hal lainnya. Sekarang sudah waktunya kembali ke asrama.

"Hei Hinata! Hinata!" Panggil Naruto

"E-eh, i-iya! A.. ada apa ya?"

"Lo ngapain? Dari tadi ngelamun aja.." Ujar Naruto

"Eng-enggak ada kog, oh iya, u, udah selesai belum, jam kerja kita?" Tanya Hinata

"Udah kog, yuk, kita pulang! Kita juga harus bikin laporannya dulu! Kita bikin dimana?"

"Umh, gimana kalau di asrama saja? Kita kan bisa membuatnya di ruang tengah." Usul Hinata

"Bagus juga! Ok! Kan udah capek nih, asrama kan lumayan jauh, kita naik bajaj aja!" Ujar Naruto bersemangat

"Eh, bajaj?" Hinata terkejut, karena Hyuuga adalah keluarga yang kaya raya, kemana mana selalu naik mobil dengan supir. Mana pernah mereka naik bajaj. Geng xi dong.

"Iya! Emangnya kenapa? Ga biasa ya? Ga papa, nanti juga biasa... Hehehehehe...." Ujar Naruto

"O-ok" Jawab Hinata

Kemudian mereka menaiki bajaj yang mereka temui di luar sekolah, selama di jalan, Hinata merasa tidak nyaman dengan bunyi bising yang di sebabkan oleh bajaj tersebut.

....

....

TETETETETET-

"Hinata! Udah nyampe! Ayo turun!!" Teriak Naruto yang sudah turun dari bajaj tersebut.

"Eh? Sudah sampai?" Tanya Hinata, maklum tidak terdengar, baru pertama kalinya naik bajaj. Di telinga Hinata masih terngiang ngiang bunyi mesin bajaj tadi.

"Iya! Ayo turun!"

Lalu Hinata pun turun, dan kembali ke asrama. Sebelum mereka mengerjakan laporan tersebut, mereka mengganti baju terlebih dahulu. Setelah itu mereka mengerjakannya selama lima belas menit.

"Nah, sudah selesai" Ujar Hinata yang bertugas menulis laporannya.

"Akhirnya selesai juga... hehehehe... eh, Hinata, coba deh, makan keripik ramen ini, enak lho! Rasa ramen!" Promosi Naruto sambil menyodorkan sebungkus keripik kentang rasa ramen kepada Hinata

"Oh... b-baiklah" Ujar Hinata. Lalu ia mengambil satu keripik dari bungkusan itu

Krauk krauk krauk krauk.... 'OMG!! Beneran! Rasa ramen!' Batin Hinata

"Nah, gimana? Enak ga? Enak kan! Bener kan? Bener dong!" Tanya Naruto

"I-iya. Enak sekali" Ujar Hinata sambil tersenyum manis.

'Eh? Kog Hinata jadi manis banget ya? Bikin deg degan aja... eh! Gue mikirin apa sih?!! Bodoh! Bodoh!!! Lagian, Hinata kan ga mungkin suka ama gue... yah, kecantikannya emang ga bisa di pungkiri...' Batin Naruto

"Kamu cantik juga ya Hinata!" Puji Naruto

"E-eh?"

1.....

2......

3!!!!!

BRAKK!!!

Hinata jatuh pingsan.

"EH?! HINATA?!!! HINATA! LO KENAPA?? HEY! BANGUUUN!" Teriak Naruto panik, karena takut di tuntut keluarga Hyuuga.

"Naruto! Apaan sih ribut ribut? Ngeganggu konsentrasi orang belajar aja!" Komen Sasuke dari kamar mereka berdua. Posisi Hinata dan Naruto di sini adalah di ruang tengah asrama. Asrama mereka di jadikan satu, anak perempuan di lantai atas dan anak laki laki di lantai bawah dan di batasi oleh pagar bergembok di tengah tengah tangga. Saat malam dan saat sekolah, pagar itu di kunci, dan saat lainnya, pagar itu di buka. Dan kamar Sasuke dengan Naruto berada paling dekat dengan ruang tengah, jadi terang saja Sasuke bisa mendengar teriakan Naruto yang suaranya sudah seperti TOA tersebut.-di rasengan-

"I-ini!! Hinata!! Dia pingsan!! Gue jadi khawatir! Takut ntar ada apa apa ama dia!! Gue bisa di tuntut keluarga Hyuuga!!!" Jelas Naruto

"Hah? Masa tiba tiba dia pingsan? Lo apain dia?" Tanya Sasuke yang ikut turun tangan membantu Naruto

"Ga ada! Gue cuma bilang dia keliatan manis aja, eh, dianya pingsan! Aneh!" Ujar Naruto

"Dasar Naruto! Lu ga peka banget ya, oya, lu buruan panggil temennya Hinata gih!" Usul Sasuke.

"Ok! Lu urus dia dulu ya!"

Kemudian Naruto naik ke lantai atas dan menggebrak pintu kamar Sakura dan Ino.

BRAKK!!

"SAKURA-CHAN! INOOOO!!!" Panggil Naruto

"ASTAGANABONARJADIDUA!!! SUARA APAAN TUH?!" Teriak Sakura yang sedang santai santai maskeran dengan timun di matanya.

"Ada apaan Naruto? Main gebrak pintu kamar orang aja..." Komen Ino yang sedang bersolek di depan cermin

"Kalian berdua! Ayo cepat turun! Hinata..."

"Kenapa Hinata?" Tanya Sakura

"Hinata pingsan!" Teriak Naruto

"APA?" Teriak Sakura dan Ino.

"Iya! Ayo cepet turun!"

Lalu mereka bertiga turun dan berlari ke ruang tengah.

"Hinata! Hinata!" Panggil Ino seraya menggoyang goyangkan tubuh Hinata

"Aduh, elo apain sih Nar? Kog bisa jadi begini?" Komen Sakura

"Naruto bilang dia cuma komen kalau Hinata itu manis dan tiba tiba Hinata pingsan" Jelas Sasuke

Sakura terkejut. Tiba tiba saja Sasuke yang populer itu berbicara padanya. Padanya. Wajah Sakura memerah. Sasuke terus saja menatapnya. Sakura pun memalingkan muka dan sok sibuk dengan Naruto

"Duh Naruto!! Lu bener bener ga peka sama sekali ya! Lo ga tau ya, gimana perasaan Hinata ke elo?" Tanya Sakura

"Enggak" Jawab Naruto dengan polosnya. "Emangnya dia ada perasaan apa ama gue? Dia ngefans ya, ama gue?" Ujar Naruto dengan narsisnya.

"Muke gile lu Nar. Hinata itu bukannya ngefans ke elo! Dia itu ada rasa ama elo taukk!! Jadi cowok kog ga peka banget sih!" Omel Ino

"Eh? M-masa?" Naruto jadi salah tingkah. 'Jadi? Dia suka ama gue? Masa seeehh??? Ga bisa di percayaaa!!' Inner Naruto jejeritan kayak cewek jatuh cinta. Muka Naruto merah padam.

"Muka lo kenapa Nar? Kog merah gitu?" Tanya Sasuke

"G-ga papa kog! Hehehehe..."

"Eh?" Hinata mulai sadarkan diri

"Hinata udah sadar! Hinata udah sadar!" Jerit Sakura

"Halo Hinata!" Sapa Naruto sambil melambai di depan wajah Hinata.

"Umh... ah..."

1.....

2......

3!!!!!

BRAKK!!!

Hinata jatuh pingsan lagi

TBC... TBC... TBC....

*JANGAN DI PROTES TENTANG MASALAH BIDANG PEKERJAANNYA. Gue ga tau itu kerjaan ada ato enggak yang penting di Konoha City ada! Di rumah gue yang satu lagi! Di jalan Shinigami no 51. Don't forget to visit when you come to Konoha City!! Pokoknya anggap aja pekerjaan itu ada. (Baca: titik)
please give comment !!!!!!!!!!!!!

maaf kalo chapter 2 mungkin agak lama

0 komentar

Posting Komentar

KOMENTAR YAAA!!

TUKER LINK YUK

Mau Tukar Link? Copy/paste code HTML berikut ke blog anda

Photobucket" border="0" />

"/>

Time and Date

Facebook Widgets
Powered By Vistaprint

followw mee

search

archive

HALOOOOO

Foto saya
aq ne adlha segelintir orang yg sak dgan naruto so... jok nglpain aq yaaa buzz.... n comment ne bloggggg

my picture

my picture